Rabu, 07 Desember 2011

e-business di Indonesia dan perkembangannya kedepan

Detik.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detikcom hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tanggal 3 Agustus 2011, Detik.com menjadi bagian dari Trans Corpora.
Berita-berita yang dimuat adalah berita-berita yang terkini, yang banyak dibutuhkan oleh seluruh kalangan masyarakat. Selain menyajikan wacana berupa berita terkini Detik.com juga menyuguhkan berbagai tips menarik yang sangat beranfaat bagi pengunjung situs berita ini. Terdapat pula kanal opini yang memuat berbagai opini dari ahli yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Detik.com memiliki portal-portal ke beberapa situs, portal-portal ini dapat memudahkan kita untuk mencari berita yang lebih khusus dan lebih lengkap. Berikut adalah beberapa portal yang disediakan detik.com:
1. detikNews
Berisi wacana berupa berita  yang terjadi bukan hanya di Indonesia tetapi juga berita yang berada di dunia, seperti berita politik, berita hokum serta criminal dan sebagainya.
2. detikFinance
Portal ini berisi informasi-informasi yang terkait mengenai dunia ekonomi, seperti bisnis, finansial, investasi, peluang usaha, kurs mata uang dan lain-lain.
3. detikFood
detikfood merupakan portal yang memberikan informasi lengkap mengenai dunia kuliner, mulai dari kuliner Indonesia hingga kuliner mancanegara, kuliner tradisional hingga kuliner modern. Detikfood juga menyuguhkan informasi-informasi  resep maskan terbaru, informasi makanan sehat yang tetap enak. Di portal ini juga memugkinkan pengunjung untuk berkonsultasi seputar makanan.
4. detikInet
detikInet memberikan informasi ter-update mengenai dunia IT seperti game, gadget ter-update, tips-tips seputar IT.
5. detikSport
pada portal ini pengunjung dapat memperoleh berita seputar olahraga. F1, MotoGP, Basket, Sepak bola hingga yang terkini adalah berita seputar Sea Games ada di portal ini.
Dengan berbagai informasi dan kemudahan mengakses informasi yang dibutuhkan, kita dapat memperluas pengetahuan tentang berbagai hal, baik berupa pengetahuan umum atau pengetahuan yang khusus sesuai dengan bidang masing-masing.

Prospek e-bisnis di Indonesia 5 Tahun Kedepan
Perkembangan e-bisnis di Indonesia sangat potensial karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak, jadi peluang penerapan e bisnis sangat tebuka. Perkembangan e-bisnis di Indonesia juga bergantung pada edukasi para praktisi kepada masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang masih kuat pengaruhnya.
Peluang e-bisnis di Indonesia salah satunya ada pada bidang pariwisata. Seperti yang kita ketahui bahwa potensi pariwisata Indonesia sangat besar, jika e-bisnis dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya di bidang ini berbagai keuntugan dapat diperoleh. Penerapan e-bisnis di bidang ini semakin berkembang. Sejak diluncurkan Visit Indonesia Year, berbagai situs dari prusahaan perjalanan (travel) mulai bermunculan dengan berbagai penawaran yang menarik bagi pengunjung situs mereka.
Peluang e-bisnis bidang pariwisata akan terus menerus berkembang karena sector kepariwisataan Indonesia masih sangat banyak.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, diharapkan perkembangan e-bisnis di Indonesia akan lebih berkembang, tidak hanya e-bisnis pada bidang pariwisata melainkan juga pada bidang-bidang kehidupan yang lain.

Selasa, 18 Oktober 2011

Studium Generale: EBusiness Dan Aplikasinya dalam Dunia Usaha Dan Industri

klik untuk memperbesar
Program Studi Teknik Fisika ITB menggelar kulih umum "EBusiness Dan Aplikasinya dalam Dunia Usaha Dan Industri" pada Jumat, 8 Desember 2006 di Ruang Seminar Laboratorium Teknik Fisika Lantai II. Hadir sebagai pembicara, Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc., Direktur InixindoYogyakarta sekaligus Consultant for System and Information Technology. Dalam kuliah umum ini, Surahyo menekankan bahwa dalam sistem informasi EBusiness, terdapat tiga komponen, yaitu: informasi proses bisnis, sumber daya manusia, dan teknologi informasi Sumber daya manusia merupakan faktor dengan dukungan terkecil tetapi dengan tingkat kesulitan manajemen tertinggi. Kendati demikian, dengan pentingnya kompetensi, dibutuhkan sumber daya manusia yang menguasai suatu bidang secara spesifik tetapi juga mengetahui keadaan general, terutama menyangkut visi dan misi perusahaan, serta keunggulan produk.

Tahun 1990-2000 merupakan saat bangkitnya EBusiness dan ECommerce berbasis internet. Perusahaan-perusahaan besar mulai beralih mengadopsi sistem informasi yang dapat mencakup beberapa sistem di dalamnya (custumer relationship management, enterprise resource planning, supply chain management, human resource management system, dll). Perubahan diperlukan untuk tercapainya efektivitas jaringan sistem informasi, proyek unggulan, serta tantangan yang kompetitif.

Dijelaskan oleh Dr. Joko Sarwono dari Kelompok Keahlian Teknik Fisika, kuliah umum ini merupakan program rutin Program Studi Teknik Fisika ITB setiap hari Jumat yag diadakan untuk mahasiswa S2, tetapi juga dibuka untuk mahasiswa S1 dan S3 yang berminat hadir. "Pada hari Jumat kami mengadakan kuliah yang temanya umum, dari A hingga Z" tutur beliau. Bagi yang berminat untuk mengikuti kuliah-kuliah umum selanjutnya dapat menghubungi jsarwono@tf.itb.ac.id. Untuk materi kuliah hari ini (8/12) untuk lebih jelas dapat menghubungi surahyo@yahoo.com atau mengunjungi situs http://www.surahyo.blogspot.com

Metrodata E-Business Si Distributor Untuk Dealer Langganan Kita


Toko dan supplier kita tidak bisa mendapat produk hardware dan software dengan mudah tanpa distributor yang kuat. Berikut adalah profil Metrodata e-Business ( MEB ) dan produk yang mereka distribusikan.
Tambah.info baru baru ini berkesempatan untuk berbincang dengan Bapak Aldriano MediseDivision Manager Metrodata e-Business ( MEB ). Pak Aldriano bertanggung jawab untuk pengembangan bisnis distribusi MEB diluar Jabodetabek atau istilah dari Metrodata adalah Geographical Expansion ( GX ). Artikel ini akan membahas usaha apa saja yang MEB dan jaringan resellernya lakukan untuk membuat aliran barang dan jasa sampai ketangan kita sebagai pengguna dengan cepat dan efisien.
Metrodata E Business Aldriano Medise
Bapak Aldriano Medise di kantor pusat Metrodata di Jakarta
Saat ini MEB mempunyai Pusat Distribusi ( Distribution Center ) ,masing masing dipimpin oleh seorang GX Manager, dibeberapa kota utama termasuk :
  • Medan
  • Bandung
  • Surabaya
  • Yogyakarta
  • Makassar
Selain itu ada juga daerah pengembangan ( Area Development ) di daerah berikut :
  • Pontianak
  • Balikpapan
  • Banjarmasin
  • Pekanbaru
  • Palembang
  • Lampung
Menurut penuturan Pak Aldriano, penjualan komputer di area GX ( diluar Jabodetabek ) tahun 2009 yang lalu sudah jauh lebih tinggi dibandingkan penjualan di Jabodetabek. Perbandingannya adalah 70:30. Permintaan memang masih didominasi oleh desktop dan notebook dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Sekalipun demikian beliau menggambarkan bahwa permintaan notebook dengan spesifikasi tinggi dari calon pembeli luar pulau Jawapun meningkat dengan cepat. Tahun 2010 ini konsentrasi area GX adalah bagaimana meningkatkan kehadiran produk produk komersial seperti UPS, Antivirus dan beberapa software seperti Oracle dan Symantec.

Menjalin Kerjasama Erat

Sebagai perusahaan yang telah cukup lama mendalami bidang distribusi hardware dan software, MEB terus berusaha untuk menjalin hubungan erat dengan para dealernya. Cara yang digunakan adalah dengan kunjungan langsung ke dealer serta diadakannya program program training yang kontinu. Mereka juga terus terus melihat bagaimana caranya supaya waktu antara pemesanan barang dari toko sampai pengantaran barang bisa dipercepat. Hal terakhir ini yang mendorong MEB untuk membuat gudang gudang di kota kota besar sekalipun misalnya belum ada kantor cabang Metrodata disana.

Fasilitas Financing

Saat ini ada kerjasama MEB dengan salah satu bank terkemuka di Indonesia agar para dealer MEB ( skala menengah dan besar ) bisa mendapatkan fasilitas pendanaan. Yang sedang dipikirkan adalah bagaimana fasilitas pendanaan seperti itu bisa disediakan untuk para dealer MEB yang skalanya lebih kecil. Bila anda yang membaca artikel ini adalah seorang dealer / reseller komputer dan tertarik, informasi kontak mereka bisa dilihat di kartunama Metrodata.

Daftar Produk Yang Diageni MEB

Asus: Baru baru saja MEB menambahkan produk ASUS notebook ke jajaran produk mereka. Produk yang didistribusikan termasuk ASUS K42F, Asus K42JB, Asus EeePC 1005P, Asus EeePC Karim Rasyid, dan Asus EeePC T101MT ( Multi Touch ).
Autodesk : Metrodata adalah Authorized Distributor Autodesk. Baru baru saja mereka meluncurkan Autodesk 2011.
Dell : Saat ini mereka mendistribusikan Dell Latitude commercial notebook.
Emerson Network Power : Tawaran Emerson asal Amerika ini mulai dari solusi UPS seharga US$ 55 hingga solusi untuk perusahaan menengah dan besar.
Epson : Produk printer Epson adalah mungkin produk yang paling lama sudah dipegang oleh Metrodata. Mereka mendistribusikan hampir semua produk Epson kecuali mesin Point of Sales ( mesin kasir ).
Hewlett-Packard : Produk desktop, notebook dari HP / Compaq serta Server dan Storage dari HP.
IBM : Produk Server dan Storage.
ION : Ini adalah merek Metrodata sendiri untuk beragam konfigurasi dekstop dan notebook.
Lenovo : MEB mendistribusikan Lenovo ThinkPad, ThinkCenter dan juga IdeaPad.
Oracle : MEB menyediakan Oracle Database. Versi mereka saat ini adalah Oracle 11g baik itu edisi standard maupun edisi enterprise.
Symantec : Symantec bukanlah hanya solusi virus dan keamanan, namun juga solusi backup antara lain Symantec Backup Exec, NetBack-Up dan Altiris.
Diskusikan artikel ini di forum Tambah.info.

Empat Tahap Evolusi E-Business


Jalan evolusi (perubahan secara perlahan, natural, namun pasti) merupakan cara yang nampaknya paling banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang yang ingin menerapkan konsep e-business karena prinsip kehati-hatian yang mereka miliki. Hal utama yang harus dilakukan sehubungan dengan hal ini adalah mempelajari bagaimana sebaiknya langkah-langkah pengembangan tersebut harus dilakukan. Ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan bagi perusahaan yang ingin melakukan hal tersebut. Keempat tahapan tersebut masing-masing diberi istilah sebagai: Inform, Automate, Integrate, dan Reinvent.
Tahap Inform
Pada tahap awal ini, yang biasanya terjadi adalah adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun program-program kecil (software) berbasis internet. Contohnya adalah pengembangan homepage yang menampilkan profil organisasi di internet, atau membangun website yang isinya adalah produk-produk dan jasa-jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya, atau sebuah situs yang berisi berita-berita mutakhir di bidang tertentu yang berkaitan dengan tugas sebuah unit perusahaan, dan lain-lain.
Biasanya hal-hal kecil ini berasal dari ide salah satu atau sekelompok orang di unit organisasi terkait karena yang bersangkutan memiliki pemahaman dan pengalaman di bidang internet.
tahap-evolusi-ebusiness
Berbagai proyek kecil ini biasanya bersifat jangka pendek dan tidak membutuhkan biaya besar. Karena sifatnya yang lebih sekedar menyebarkan informasi sehubungan dengan aktivitas terkait di dalam sebuah unit perusahaan, maka biasanya aplikasi-aplikasi tersebut bersifat mandiri dan bebas, dalam arti kata tidak diintegrasikan dengan perangkat lunak aplikasi lainnya yang ada di perusahaan. Berhasil tidaknya proyek e-business tersebut juga masih berdasarkan pada analisa atau kajian efisiensi yang dicapai.
Katakanlah dengan adanya website profil perusahaan, maka tidak perlu lagi dilakukan pencetakan dokumen dalam beribu-ribu eksemplar karena para pelanggan dan mitra bisnis dapat melihatnya melalui internet; atau dengan adanya email maka biaya pengiriman dokumen dan kurir dapat ditekan; atau dengan dikembangkannya document management maka akan cukup signifikan memangkas biaya overhead kantor; dan lain sebagainya. Memulai ebusiness dengan melakukan cara-cara seperti yang dijelaskan di atas merupakan mekanisme yang cukup aman dan memiliki resiko kegagalan yang rendah. Walaupun manfaat yang diperoleh tidak begitu signifikan, tetapi value terbesar yang diperoleh adalah mulai memperkenalkan (sosialisasi) konsep ebusiness yang paling sederhana kepada segenap karyawan perusahaan.
Tahap Automate
Tahap berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business. Yang menjadi dasar penggabungan modul-modul ini biasanya adalah sebuah rangkaian proses yang saling berhubungan. Contohnya adalah proses pengajuan anggaran dari masing-masing unit ke divisi keuangan.
Melalui aplikasi atau modul situs yang lebih dinamis (berbasis database), setiap unit memasukkan rencana anggarannya ke dalam sebuah aplikasi dan bagian keuangan secara otomatis menerima konsolidasi anggaran dari seluruh unit yang ada di perusahaan. Contoh lainnya adalah di bagian pengadaan atau logistik yang secara otomatis melalui sebuah aplikasi database menerima pesanan pembelian barang dari berbagai unit yang ada di perusahaan.
Keseluruhan rangkaian proses ini secara otomatis dibantu alurnya oleh aplikasi e-business. Tidak jarang pula kerap dikembangkan berbagai aplikasi yang melibatkan pelanggan (customers) dalam prosesnya. Misalnya adalah sistem pemesanan produk atau jasa melalui website, atau aplikasi pelayanan purna jual (CRM), dan lain sebagainya. Value yang dituju pada tahapan ini adalah efektivitas, yaitu sebuah hal yang pada awalnya sangat sulit untuk dilakukan, tetapi dengan adanya aplikasi e-business hal-hal baru dapat dilakukan oleh perusahaan.
Tahap Integrate
Tahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah mengintegrasikan proses bisnis perusahaan dengan perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan. Bedanya dengan automate yang lebih menekankan pada target efektivitas, pada integrate tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan dan mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan. Level integritas proses bisnis antara perusahaan dengan pihak luar pada tahapan ini sangat tinggi; bahkan tidak jarang dibutuhkan suatu manajemen integrasi proses bisnis yang online dan real-time. Contoh yang kerap dipakai untuk mengilustrasikan tahap ini adalah aplikasi “package delivery tracking” yang dimiliki Federal Express maupun DHL yang memungkinkan pelanggan melalui komputernya (internet) melacak status pengiriman paketnya (yang bersangkutan dapat mengetahui posisi terkini dari paket yang dimaksud). Contoh lain adalah aplikasi e-business yang diterapkan di industri penerbangan dimana perusahaan dapat mengetahui secara persis lokasi terkini dari seluruh awak pesawatnya baik yang sedang terbang maupun istirahat. Proses pemesanan tiket bioskop atau pertandingan olah raga melalui internet yang memungkinkan seorang pelanggan untuk memilih spesifik bangku yang diinginkan juga merupakan salah satu implementasi dari e-business pada tahapan ini. Value terbesar yang diperoleh perusahaan di sini adalah meningkatnya keunggulan kompetitif (hal yang membedakan perusahaan dengan para pesaingnya).
Tahap Reinvent
Tahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika ada perubahan paradigma mendasar dari manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan cara mereka melihat bisnis yang ada. Tahap ini dinamakan sebagai “reinvent” karena perusahaan yang telah memiliki pengalaman sukses menerapkan konsep e-business pada tiga tahap sebelumnya ditantang untuk mendefinisikan ulang mekanisme dan model bisnisnya dengan berpedoman pada peluang-peluang usaha baru yang ditawarkan oleh ebusiness.
Lihatlah bagaimana perusahaan retail dan distribusi merubah total bisnisnya menjadi penyedia jasa informasi (portal) sehubungan dengan consumer products yang ditawarkan, atau perusahaan pembuat perangkat lunak aplikasi internet yang meredifinisikan ulang usahanya menjadi perusahaan outsourcing di bidang Customer Relationship Management, atau perusahaan penjual buku-buku asing yang berubah menjadi perusahaan penterjemah bahasa-bahasa asing, dan lain sebagainya.
Kata kunci di dalam tahap ini adalah “business transformation” dan “industry convergence”; dimana karena semakin kaburnya batas-batas segmen industri yang ada, perusahaan dapat menawarkan berbagai jenis produk atau jasa yang belum pernah terfikirkan sebelumnya, yang pada akhirnya dapat merubah bisnis inti yang sedang digelutinya. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah bahwa perusahaan tidak dapat menerapkan konsep e-business murni tanpa adanya hubungan jejaring dengan berbagai mitra bisnis (internetworking).
Prinsip “collaboration to compete” (berkolaborasi untuk berkompetisi) sering dipergunakan oleh pimpinan manajemen di sini, demikian pula pepatah manajemen lama yang mengatakan “if you can not beat them (the competitors), join them!”.